Makalah Data Flow Diagram
Wednesday, September 28, 2016
Add Comment
DATA FLOW DIAGRAM (DFD)
Mata Kuliah : Sistem
Basis Data
Dosen : M. ISLAM MAHDI,
M.T.I
Oleh :
NUR HAMID
WAHYU FIRMANSYAH
PROGRAM STUDI STRATA 1
SISTEM INFORMASI
SEKOLAH TINGGI
MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER
STMIK PRINGSEWU
2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR
BELAKANG
Diagram Arus Data atau Data Flow
Diagram (DFD) adalah representasi grafis dari aliran data melalui sistem
informasi. Hal ini memungkinkan Anda untuk mewakili proses dalam
sistem informasi dari sudut pandang data. DFD memungkinkan Anda
memvisualisasikan bagaimana sistem beroperasi, apa sistem menyelesaikan dan
bagaimana itu akan dilaksanakan, bila disempurnakan dengan spesifikasi lebih
lanjut.
Data flow diagram digunakan oleh
analis sistem untuk merancang sistem pemrosesan informasi tetapi juga sebagai
cara untuk model seluruh organisasi. Anda membangun DFD pada awal pemodelan
proses bisnis Anda untuk memodelkan fungsi sistem anda harus melaksanakan dan
interaksi antara fungsi-fungsi bersama dengan berfokus pada pertukaran data
antara proses. Anda dapat mengaitkan data dengan model data konseptual, logis,
dan fisik dan model berorientasi objek.
Data Flow Diagram (DFD) merupakan suatu diagram yang menggunakan
notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem, yang penggunaannya
sangat membantu untuk memahami sistem secara logika, tersruktur dan jelas. DFD
merupakan alat bantu dalam menggambarkan atau menjelaskan proses kerja suatu
sistem.
DFD menurut Mahyuzir, 1991 adalah
teknik grafik yang digunakan untuk menjelaskan aliran informasi dan trasformasi
data yang bergerak dari pemasukan data hingga ke keluaran. DFD menggambarkan
penyimpanan data dan proses mentranformasikan data.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
DATA FLOW DIAGRAM
1.
KONSEP
PERANCANGAN TEKSTUR
Pendekatan
perancangan testruktur di mulai dari awal 1970. Pendekatan perancangan testruktur di lengkapi dengan alat-alat (tools) dan teknik-teknik (techniques) yang dibutuhkan dalam
pengembangan sistem, sehingga hasil akhir dari sistem yang dikembangkan akan diperoleh sistem yang strukur nya didefenisikan dengan baik dan
jelas.
Melalui
pendekatan testruktur, permasalahan yang kompleks di organisasi dapat
dipecahkan dan hasil dari sistem akan mudah dipelihara, fleksibel lebih
memuaskan pemakaian nya, mempunyai dokumentasi yang baik, tepat waktu sesuai
dengan anggaran biaya pengembangan, dapat meningkatkan produktivitas dan
kualitas nya akan lebih baik (bebas kesalahan).
2.
DATA
FLOW DIAGRAM
Data Flow
Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan
frofesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses
fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual
baik secara komputerisasi. DFD ini sering juga disebut juga dengan nama bubble
chart, bubble diagram, model proses, diagram alur kerja atau model fungsi.
DFD ini
adalah salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan, khusus nya bila
fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada
data yang dimanipulasikan oleh sistem.
DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang
berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk
penggambaran analisa maupun rancangan
sistem yang mudah dikomunikasikan oleh frofesional sistem kepada pemakai maupun
pembuatan program.
3.
KOMPONEN DATA
FLOWCHART
3.1. Komponen Terminator / Entitas Luar
Terminator
mewakili entitas eksternal yang berkomunikasi dengan
sistem yang
sedang dikembangkan. Biasanya terminator dikenal dengan
nama entitas
luar (external entity).
Terdapat dua
jenis terminator :
1.
Terminator Sumber (source) : merupakan terminator yang menjadi
sumber.
2.
Terminator Tujuan (sink) : merupakan terminator yang menjadi tujuan
data /
informasi sistem.
Terminator
dapat berupa orang, sekelompok orang, organisasi,
departemen
di dalam organisasi, atau perusahaan yang sama tetapi di
luar kendali
sistem yang sedang dibuat modelnya. Terminator dapat juga berupa departemen,
divisi atau sistem di luar sistem yang berkomunikasi dengan sistem yang sedang
dikembangkan.
Komponen
terminator ini perlu diberi nama sesuai dengan dunia luar yang berkomunikasi
dengan sistem yang sedang dibuat modelnya, dan biasanya menggunakan kata benda, misalnya Bagian Penjualan, Dosen, Mahasiswa.
Ada tiga hal
penting yang harus diingat tentang terminator :
Terminator merupakan bagian/lingkungan luar sistem. Alur data yang
menghubungkan terminator dengan berbagai proses sistem, menunjukkan hubungan
sistem dengan dunia luar. Profesional
Sistem Tidak berhak mengubah isi atau cara kerja organisasi atau prosedur yang
berkaitan dengan terminator Hubungan yang
ada antar terminator yang satu dengan yang lain tidak digambarkan pada DFD.
3.2. Komponen Proses
Komponen
proses menggambarkan bagian dari sistem yang
mentransformasikan
input menjadi output. Proses diberi nama untuk menjelaskan proses/kegiatan apa
yang sedang/akan dilaksanakan. Pemberian
nama proses dilakukan dengan
menggunakan kata kerja transitif (kata kerja yang
membutuhkan obyek), seperti Menghitung Gaji, Mencetak KRS, Menghitung Jumlah SKS.
Ada empat kemungkinan yang dapat terjadi dalam proses sehubungan dengan input
dan output ,Umumnya kesalahan proses di DFD adalah :
1. Proses
mempunyai input tetapi tidak menghasilkan output.
Kesalahan
ini disebut dengan black hole (lubang hitam), karena data masuk ke dalam proses
dan lenyap tidak berbekas seperti
dimasukkan ke dalam lubang hitam (lihat proses 1).
2. Proses
menghasilkan output tetapi tidak pernah menerima input.
Kesalahan
ini disebut dengan miracle (ajaib), karena ajaib dihasilkan output tanpa pernah
menerima input (lihat proses 2).
3.3. Komponen Data Store
Komponen ini
digunakan untuk membuat model sekumpulan paket data dan diberi nama dengan kata benda jamak, misalnya Mahasiswa. Data
store ini biasanya berkaitan dengan penyimpanan-penyimpanan, seperti file atau
database yang berkaitan dengan penyimpanan secara
komputerisasi,
misalnya file disket, file harddisk, file pita magnetik. Data store juga
berkaitan dengan penyimpanan secara manual seperti buku alamat, file folder,
dan agenda.
Suatu data
store dihubungkan dengan alur data hanya pada komponen proses, tidak dengan
komponen DFD lainnya. Alur data yang menghubungkan data store dengan suatu
proses mempunyai pengertian sebagai berikut :
Alur data
dari data store yang berarti sebagai pembacaan atau pengaksesan satu paket tunggal data, lebih
dari satu paket data, sebagian dari satu paket tunggal data, atau sebagian dari
lebih dari satu paket data untuk suatu proses. Alur data ke data store yang berarti sebagai pengupdatean data,
seperti menambah satu paket data baru atau lebih, menghapus satu
paket atau
lebih, atau mengubah/memodifikasi satu paket data atau lebih.
Pada pengertian pertama jelaslah bahwa data
store tidak berubah, jika suatu paket data/informasi berpindah dari data store
ke suatu proses. Sebaliknya pada pengertian kedua data store berubah sebagai
hasil alur yang memasuki data store. Dengan kata lain, proses alur data bertanggung
jawab terhadap perubahan yang terjadi pada data store.
3.4.
Komponen Data Flow / Alur Data
Suatu data
flow / alur data digambarkan dengan anak panah, yang menunjukkan arah menuju ke
dan keluar dari suatu proses. Alur data ini digunakan untuk menerangkan
perpindahan data atau paket data/informasi dari satu bagian sistem ke bagian
lainnya. Selain menunjukkan arah, alur data pada model yang dibuat oleh profesional
sistem dapat merepresentasikan bit, karakter, pesan, formulir, bilangan real,
dan macam-macam informasi yang berkaitan dengan komputer. Alur data juga dapat
merepresentasikan data/informasi yang tidak berkaitan dengan komputer.
Terdapat dua
bentuk DFD, yaitu Diagram Alur Data Fisik, dan Diagram Alur data Logika. Diagram
alur data fisik lebih menekankan pada bagaimana proses dari sistem diterapkan,
sedangkan diagram alur data logika lebih menekankan proses-proses apa yang
terdapat di sistem.
4.1. Diagram
Alur Data Fisik (DADF)
DADF lebih
tepat digunakan untuk menggambarkan sistem yang ada (sistem yang lama).
Penekanan dari DADF adalah bagaimana proses-proses dari sistem diterapkan (dengan
cara apa, oleh siapa dan dimana), termasuk proses-proses manual.Untuk
memperoleh gambaran bagaimana sistem yang ada diterapkan, DADF harus memuat :
1. Proses-proses
manual juga digambarkan.
2. Nama dari
alur data harus memuat keterangan yang cukup terinci untuk menunjukkan
bagaimana pemakai sistem memahami kerja sistem.
3. Simpanan
data dapat menunjukkan simpanan non komputer.
4. Nama dari
simpanan data harus menunjukkan tipe penerapannya apakah secara manual atau
komputerisasi. Secara manual misalnya dapat menunjukkan buku catatat, meja
pekerja. Sedang cara komputerisasi misalnya menunjukkan file urut, file
database.
5. Proses
harus menunjukkan nama dari pemroses, yaitu orang, departemen, sistem komputer,
atau nama program komputer yang mengakses proses tersebut.
4.2. Diagram
Alur Data Logika (DADL)
DADL lebih
tepat digunakan untuk menggambarkan sistem yang akan diusulkan (sistem yang
baru). Untuk sistem komputerisasi, penggambaran DADL hanya menunjukkan
kebutuhan proses dari sistem yang diusulkan secara logika, biasanya
proses-proses yang digambarkan hanya merupakan proses-proses secara komputer
saja.
4.
SYARAT-SYARAT PEMBUATAN
DATA FLOW DIAGRAM
Syarat
pembuatan DFD ini akan menolong profesional sistem untuk menghindari
pembentukkan DFD yang salah atau DFD yang tidak lengkap atau tidak konsisten
secara logika. Beberapa syarat pembutan DFD dapat menolong profesional sistem
untuk membentuk DFD yang benar, menyenangkan untuk dilihat dan mudah dibaca
oleh pemakai.
Syarat-syarat pembuatan DFD ini adalah :
1. Pemberian
nama untuk tiap komponen DFD
2. Pemberian
nomor pada komponen proses
3. Penggambaran
DFD sesering mungkin agar enak dilihat
4. Penghindaran
penggambaran DFD yang rumit
5. Pemastian
DFD yang dibentuk itu konsiten secara logika
6. Pemberian
Nama untuk Tiap komponen DFD
Seperti yang
telah dijelaskan sebelumnya, komponen terminator mewakili lingkungan luar dari
sistem, tetapi mempunyai pengaruh terhadap sistem yang sedang dikembangkan ini.
Maka agar pemakai mengetahui dengan lingkungan mana saja sistem mereka
berhubungan, komponen terminator ini harus diberi nama sesuai dengan lingkungan
luar yang mempengaruhi sistem ini. Biasanya komponen terminator diberi nama
dengan kata benda. Selanjutnya adalah
komponen proses. Komponen proses ini mewakili fungsi sistem yang akan
dilaksanakan atau menunjukkan bagaimana fungsi sistem dilaksanakan oleh
seseorang, sekelompok orang atau mesin. Maka sangatlah jelas bahwa komponen ini
perlu diberi nama yang tepat, agar siapa yang membaca DFD khususnya pemakai
akan merasa yakin bahwa DFD yang dibentuk ini adalah model
yang akurat.
5.2.
Pemberian Nomor pada Komponen Proses
Biasanya
profesional sistem memberikan nomor dengan bilangan terurut pada komponen
proses sebagai referensi. Tidak jadi masalah bagaimana nomor-nomor proses ini
diberikan. Nomor proses dapat diberikan dari kiri ke kanan, atau dari atas ke
bawah.
5.3. Penggambaran
DFD sesering mungkin
Penggambaran
DFD dapat dilakukan berkali-kali sampai secara teknik DFD itu benar, dapat
diterima oleh pemakai, dan sudah cukup rapih sehingga profesional sistem tidak
merasa malu untuk menunjukkan DFD itu kepada atasannya dan pemakai. Dengan kata
lain, penggambaran DFD ini dilakukan sampai terbentuk DFD yang enak dilihat,
dan mudah dibaca oleh pemakai dan profesionalsistem lainnya. Keindahan penggambaran DFD
tergantung pada standar-standar yang diminta oleh organisasi tempat profesional
sistem
itu bekerja
dan perangkat lunak yang dipakai oleh profesional sistem dalam membuat DFD.
5.4.
Penghindaran Penggambaran DFD yang rumit
Tujuan DFD
adalah untuk membuat model fungsi yang
harus dilaksanakan oleh suatu sistem dan interaksi antar fungsi. Tujuan lainnya
adalah agar model yang dibuat itu mudah dibaca dan dimengerti tidak hanya oleh
profesional sistem yang membuat DFD, tetapi juga oleh pemakai yang
berpengalaman dengan subyek yang terjadi. Hal ini berarti DFD harus mudah
dimengerti, dibaca, dan menyenangkan untuk dilihat.
Pada banyak
masalah, DFD yang dibuat tidak memiliki terlalu banyak proses (maksimal enam
proses) dengan data store, alur data,
dan terminator yang berkaitan dengan proses tersebut dalam satu diagram.
Bila terlalu banyak proses, terminator, data store, dan alur data digambarkan
dalam satu DFD, maka ada kemungkinan terjadi banyak persilangan alur data dalam
DFD tersebut. Persilangan alur data ini menyebabkan pemakai akan sulit membaca
dan mengerti DFD yang terbentuk. Jadi semakin sedikit adanya persilangan data
pada DFD, maka makin baik DFD yang dibentuk oleh profesional sistem.
Persilangan alur data ini dapat dihindari
dengan menggambarkan DFD secara bertingkat-tingkat (levelisasi DFD),
atau dengan menggunakan pemakaian duplikat terhadap komponen DFD.
5.5. Penggambaran
DFD yang Konsisten
Penggambaran
DFD harus konsisten terhadap kelompok DFD lainnya. Profesional sistem
menggambarkan DFD berdasarkan tingkatan DFD
dengan
tujuan agar DFD yang dibuatnya itu mudah dibaca dan dimengerti oleh pemakai
sistem. Hal ini sesuai dengan salah satu tujuan atau syarat membuat DFD.
5.
PENGGAMBARAN DFD
Tidak ada aturan
baku untuk menggambarkan DFD. Tapi dari berbagai referensi yang ada, secara
garis besar langkah untuk membuat DFD adalah :
1. Identifikasi terlebih dahulu semua entitas
luar yang terlibat di sistem.
2. Identifikasi semua input dan output yang
terlibat dengan entitas luar.
3. Buat Diagram Konteks (diagram context)
Diagram ini
adalah diagram level tertinggi dari DFD yang menggambarkan hubungan sistem
dengan lingkungan luarnya. Caranya :
- Tentukan nama sistemnya.
- Tentukan
batasan sistemnya.
- Tentukan terminator apa saja yang ada dalam
sistem.
- Tentukan apa yang diterima/diberikan
terminator dari/ke sistem.
- Gambarkan diagram konteks.
4. Buat Diagram Level Zero
Diagram ini
adalah dekomposisi dari diagram konteks. Caranya :
- Tentukan proses utama yang ada pada sistem.
- Tentukan
apa yang diberikan/diterima masing-masing proseske/dari sistem sambil memperhatikan
konsep keseimbangan (alur data yang keluar/masuk dari suatu level harus sama
dengan alur data yang masuk/keluar pada level berikutnya).
- Apabila diperlukan, munculkan data store
(master) sebagai sumber maupun tujuan alur data.
- Gambarkan diagram level zero.
- Hindari
perpotongan arus data
- Beri
nomor pada proses utama (nomor tidak menunjukkan urutan proses).
5. Buat Diagram Level Satu
Diagram ini
merupakan dekomposisi dari diagram level zero. Caranya :
- Tentukan proses yang lebih kecil (sub-proses)
dari proses utama yang ada di level zero.
- Tentukan apa yang diberikan/diterima
masing-masing sub-proses ke/dari sistem dan perhatikan konsep keseimbangan.
- Apabila diperlukan, munculkan data store
(transaksi) sebagai sumber maupun tujuan
alur data.
- Gambarkan DFD level Satu
- Hindari perpotongan arus data.
- Beri nomor pada masing-masing sub-proses yang
menunjukkan dekomposisi dari proses sebelumnya.
6. DFD Level Dua, Tiga, …
Diagram ini
merupakan dekomposisi dari level sebelumnya. Proses dekomposisi dilakukan
sampai dengan proses siap dituangkan ke dalam program. Aturan yang digunakan
sama dengan level satu.
DFD juga dapat dikelompokkan
bersama-sama untuk mewakili sub-sistem dari sistem yang di analisis. Sebuah diagram aliran data dapat terlihat sebagai berikut:
Tabel penjelasan DFD
Concept
|
Tool
|
Gane & Sarson
|
Yourdon
|
Description
|
Process
|
tempat dimana terjadi proses/ perubahan.
|
|||
Flow
|
garis yang menghubungkan antara objek yang satu
dengan yang lain.
|
|||
Data store
|
Tempat penyimpanan data
|
|||
External entity
|
sumber atau tujuan data
|
|||
Split/Merge
|
memisahkan aliran ke dalam beberapa aliran atau
menggabungkan aliran tersebut
|
BAB II
PENUTUP
B. KESIMPULAN
Dapat disimpulkan Menjadi
bagan-bagan yang dapat menyelesai kan suatu masalah serta mempunyai gambar
dengan menunjukkan alat media input,output serta proses pengolahan data.
Pemecahan masalah tersebut diawali dengan start dan diakhiri dengan end. Flowchart atau Bagan alir adalah bagan (chart) yang menunjukkan alir (flow)
di dalam program atau prosedur sistem secara logika. Bagan alir (flowchart)
digunakan terutama untuk alat bantu komunikasi dan untuk dokumentasi. Jenis
jenis Flowchart Ada beberapa jenis flowchart diantaranya: Bagan alir sistem
(systems flowchart). Bagan alir dokumen (document flowchart). Bagan alir
skematik (schematic flowchart). Bagan alir program (program flowchart). Bagan
alir proses (process flowchart). System Flowchart System flowchart dapat
didefinisikan sebagai bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan
dari sistem.
Bagan ini menjelaskan urut-urutan
dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Bagan alir sistem menunjukkan
apa yang dikerjakan di sistem. Document Flowchart Bagan alir dokumen (document
flowchart) atau disebut juga bagan alir formulir (form flowchart) atau
paperwork flowchart merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari laporan dan
formulir termasuk tembusan-tembusannya. Schematic Flowchart Bagan alir skematik
(schematic flowchart) merupakan bagan alir yang mirip dengan bagan alir sistem,
yaitu untuk menggambarkan prosedur di dalam sistem. Perbedaannya adalah, bagan
alir skematik selain menggunakan simbol-simbol bagan alir sistem, juga
menggunakan gambar-gambar komputer dan peralatan lainnya yang digunakan. Maksud
penggunaan gambar-gambar ini adalah untuk memudahkan komunikasi kepada orang
yang kurang paham dengan simbol-simbol bagan alir. Penggunaan gambar-gambar ini
memudahkan untuk dipahami, tetapi sulit dan lama menggambarnya. Program
Flowchart Bagan alir program (program flowchart) merupakan bagan yang
menjelaskan secara rinci langkah-langkah dari proses program. Bagan alir
program dibuat dari derivikasi bagan alir sistem. Bagan alir program dapat
terdiri dari dua macam, yaitu bagan alir logika program (program logic
flowchart) dan bagan alir program komputer terinci (detailed computer program
flowchart)
DAFTAR PUSTAKA
http://dinda-dinho.blogspot.com/2013/06/pengertian-dan-konsep-data-flow-diagram.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Data_flow_diagram
http://id.wikipedia.org/wiki/Data_flow_diagram
http://bit.ly/copy_win lizha herlianty di 01.07 Kirimkan Ini lewat
EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
0 Response to "Makalah Data Flow Diagram"
Post a Comment