Makalah Data Flow Diagram


MAKALAH

DATA FLOW DIAGRAM (DFD)

Mata Kuliah : Sistem Basis Data

Dosen : M. ISLAM MAHDI, M.T.I






Oleh :
NUR HAMID
WAHYU FIRMANSYAH





PROGRAM STUDI STRATA 1 SISTEM INFORMASI
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER
STMIK PRINGSEWU
2016
 

BAB I
PENDAHULUAN

1.1   LATAR BELAKANG

      Diagram Arus Data atau Data Flow Diagram (DFD) adalah representasi grafis dari aliran data melalui sistem informasi. Hal ini memungkinkan Anda untuk mewakili  proses dalam sistem informasi dari sudut pandang data. DFD memungkinkan Anda memvisualisasikan bagaimana sistem beroperasi, apa sistem menyelesaikan dan bagaimana itu akan dilaksanakan, bila disempurnakan dengan spesifikasi lebih lanjut.
     
     Data flow diagram digunakan oleh analis sistem untuk merancang sistem pemrosesan informasi tetapi juga sebagai cara untuk model seluruh organisasi. Anda membangun DFD pada awal pemodelan proses bisnis Anda untuk memodelkan fungsi sistem anda harus melaksanakan dan interaksi antara fungsi-fungsi bersama dengan berfokus pada pertukaran data antara proses. Anda dapat mengaitkan data dengan model data konseptual, logis, dan fisik dan model berorientasi objek.

      Data Flow Diagram (DFD) merupakan suatu diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem, yang penggunaannya sangat membantu untuk memahami sistem secara logika, tersruktur dan jelas. DFD merupakan alat bantu dalam menggambarkan atau menjelaskan proses kerja suatu sistem.

     DFD menurut Mahyuzir, 1991 adalah teknik grafik yang digunakan untuk menjelaskan aliran informasi dan trasformasi data yang bergerak dari pemasukan data hingga ke keluaran. DFD menggambarkan penyimpanan data dan proses mentranformasikan data.


BAB II
PEMBAHASAN

A.    DATA  FLOW DIAGRAM

1.      KONSEP PERANCANGAN TEKSTUR

Pendekatan perancangan testruktur di mulai dari awal 1970. Pendekatan perancangan testruktur di lengkapi dengan alat-alat (tools) dan teknik-teknik (techniques) yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem, sehingga hasil akhir dari sistem yang dikembangkan akan diperoleh sistem yang strukur nya didefenisikan dengan baik dan jelas.

Melalui pendekatan testruktur, permasalahan yang kompleks di organisasi dapat dipecahkan dan hasil dari sistem akan mudah dipelihara, fleksibel lebih memuaskan pemakaian nya, mempunyai dokumentasi yang baik, tepat waktu sesuai dengan anggaran biaya pengembangan, dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas nya akan lebih baik (bebas kesalahan).

2.      DATA FLOW DIAGRAM

Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan frofesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual baik secara komputerisasi. DFD ini sering juga disebut juga dengan nama bubble chart, bubble diagram, model proses, diagram alur kerja atau model fungsi.

DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan, khusus nya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada data yang dimanipulasikan oleh sistem.
DFD ini  merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun  rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh frofesional sistem kepada pemakai maupun pembuatan program.

3.      KOMPONEN  DATA  FLOWCHART

 3.1. Komponen Terminator / Entitas Luar

Terminator mewakili entitas eksternal yang berkomunikasi dengan
sistem yang sedang dikembangkan. Biasanya terminator dikenal dengan
nama entitas luar (external entity).  
 
Terdapat dua jenis terminator :
1. Terminator Sumber (source) : merupakan terminator yang menjadi
sumber. 
2. Terminator Tujuan (sink) : merupakan terminator yang menjadi tujuan 
data / informasi sistem.

Terminator dapat berupa orang, sekelompok orang, organisasi,
departemen di dalam organisasi, atau perusahaan yang sama tetapi di
luar kendali sistem yang sedang dibuat modelnya. Terminator dapat juga berupa departemen, divisi atau sistem di luar sistem yang berkomunikasi dengan sistem yang sedang dikembangkan.
Komponen terminator ini perlu diberi nama sesuai dengan dunia luar yang berkomunikasi dengan sistem yang sedang dibuat modelnya, dan biasanya menggunakan  kata benda, misalnya  Bagian Penjualan, Dosen, Mahasiswa.

Ada tiga hal penting yang harus diingat tentang terminator :  Terminator merupakan bagian/lingkungan luar sistem. Alur data yang menghubungkan terminator dengan berbagai proses sistem, menunjukkan hubungan sistem dengan dunia luar.  Profesional Sistem Tidak berhak mengubah isi atau cara kerja organisasi atau prosedur yang berkaitan dengan terminator  Hubungan yang ada antar terminator yang satu dengan yang lain tidak digambarkan pada DFD.
 3.2. Komponen Proses

Komponen proses menggambarkan bagian dari sistem yang
mentransformasikan input menjadi output. Proses diberi nama untuk menjelaskan proses/kegiatan apa yang  sedang/akan dilaksanakan. Pemberian nama proses dilakukan dengan
menggunakan  kata kerja transitif (kata kerja yang membutuhkan obyek), seperti Menghitung Gaji, Mencetak KRS, Menghitung Jumlah SKS. Ada empat kemungkinan yang dapat terjadi dalam proses sehubungan dengan input dan output ,Umumnya kesalahan proses di DFD adalah :

1. Proses mempunyai input tetapi tidak menghasilkan output.
Kesalahan ini disebut dengan black hole (lubang hitam), karena data masuk ke dalam proses dan lenyap  tidak berbekas seperti dimasukkan ke dalam lubang hitam (lihat proses 1).

2. Proses menghasilkan output tetapi tidak pernah menerima input.
Kesalahan ini disebut dengan miracle (ajaib), karena ajaib dihasilkan output tanpa pernah menerima input (lihat proses 2).

 3.3. Komponen Data Store

Komponen ini digunakan untuk membuat model sekumpulan paket data dan  diberi nama dengan  kata benda jamak, misalnya Mahasiswa. Data store ini biasanya berkaitan dengan penyimpanan-penyimpanan, seperti file atau database yang berkaitan dengan penyimpanan secara
komputerisasi, misalnya file disket, file harddisk, file pita magnetik. Data store juga berkaitan dengan penyimpanan secara manual seperti buku alamat, file folder, dan agenda.
Suatu data store dihubungkan dengan alur data hanya pada komponen proses, tidak dengan komponen DFD lainnya. Alur data yang menghubungkan data store dengan suatu proses mempunyai pengertian sebagai berikut :
Alur data dari data store yang berarti sebagai pembacaan atau  pengaksesan satu paket tunggal data, lebih dari satu paket data, sebagian dari satu paket tunggal data, atau sebagian dari lebih dari satu paket data untuk suatu proses. Alur data ke data store  yang berarti sebagai pengupdatean data, seperti menambah satu paket data baru atau lebih, menghapus satu
paket atau lebih, atau mengubah/memodifikasi satu paket data atau lebih.
 Pada pengertian pertama jelaslah bahwa data store tidak berubah, jika suatu paket data/informasi berpindah dari data store ke suatu proses. Sebaliknya pada pengertian kedua data store berubah sebagai hasil alur yang memasuki data store. Dengan kata lain, proses alur data bertanggung jawab terhadap perubahan yang terjadi pada data store. 

3.4. Komponen Data Flow / Alur Data

Suatu data flow / alur data digambarkan dengan anak panah, yang menunjukkan arah menuju ke dan keluar dari suatu proses. Alur data ini digunakan untuk menerangkan perpindahan data atau paket data/informasi dari satu bagian sistem ke bagian lainnya. Selain menunjukkan arah, alur data pada model yang dibuat oleh profesional sistem dapat merepresentasikan bit, karakter, pesan, formulir, bilangan real, dan macam-macam informasi yang berkaitan dengan komputer. Alur data juga dapat merepresentasikan data/informasi yang tidak berkaitan dengan komputer.
Terdapat dua bentuk DFD, yaitu  Diagram Alur Data  Fisik, dan Diagram Alur data Logika. Diagram alur data fisik lebih menekankan pada bagaimana proses dari sistem diterapkan, sedangkan diagram alur data logika lebih menekankan proses-proses apa yang terdapat di sistem.

4.1. Diagram Alur Data Fisik (DADF)

DADF lebih tepat digunakan untuk menggambarkan sistem yang ada (sistem yang lama). Penekanan dari DADF adalah bagaimana proses-proses dari sistem diterapkan (dengan cara apa, oleh siapa dan dimana), termasuk proses-proses manual.Untuk memperoleh gambaran bagaimana sistem yang ada diterapkan, DADF harus memuat :

1. Proses-proses manual juga digambarkan.
2. Nama dari alur data harus memuat keterangan yang cukup terinci untuk menunjukkan bagaimana pemakai sistem memahami kerja sistem.
3. Simpanan data dapat menunjukkan simpanan non komputer.
4. Nama dari simpanan data harus menunjukkan tipe penerapannya apakah secara manual atau komputerisasi. Secara manual misalnya dapat menunjukkan buku catatat, meja pekerja. Sedang cara komputerisasi misalnya menunjukkan file urut, file database.
5. Proses harus menunjukkan nama dari pemroses, yaitu orang, departemen, sistem komputer, atau nama program komputer yang mengakses proses tersebut.

4.2. Diagram Alur Data Logika (DADL)
 
DADL lebih tepat digunakan untuk menggambarkan sistem yang akan diusulkan (sistem yang baru). Untuk sistem komputerisasi, penggambaran DADL hanya menunjukkan kebutuhan proses dari sistem yang diusulkan secara logika, biasanya proses-proses yang digambarkan hanya merupakan proses-proses secara komputer saja.

4.      SYARAT-SYARAT  PEMBUATAN  DATA  FLOW  DIAGRAM

Syarat pembuatan DFD ini akan menolong profesional sistem untuk menghindari pembentukkan DFD yang salah atau DFD yang tidak lengkap atau tidak konsisten secara logika. Beberapa syarat pembutan DFD dapat menolong profesional sistem untuk membentuk DFD yang benar, menyenangkan untuk dilihat dan mudah dibaca oleh pemakai.
 Syarat-syarat pembuatan DFD ini adalah :
1.      Pemberian nama untuk tiap komponen DFD
2.      Pemberian nomor pada komponen proses
3.      Penggambaran DFD sesering mungkin agar enak dilihat
4.      Penghindaran penggambaran DFD yang rumit
5.      Pemastian DFD yang dibentuk itu konsiten secara logika
6.      Pemberian Nama untuk Tiap komponen DFD
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, komponen terminator mewakili lingkungan luar dari sistem, tetapi mempunyai pengaruh terhadap sistem yang sedang dikembangkan ini. Maka agar pemakai mengetahui dengan lingkungan mana saja sistem mereka berhubungan, komponen terminator ini harus diberi nama sesuai dengan lingkungan luar yang mempengaruhi sistem ini. Biasanya komponen terminator diberi nama dengan kata benda.  Selanjutnya adalah komponen proses. Komponen proses ini mewakili fungsi sistem yang akan dilaksanakan atau menunjukkan bagaimana fungsi sistem dilaksanakan oleh seseorang, sekelompok orang atau mesin. Maka sangatlah jelas bahwa komponen ini perlu diberi nama yang tepat, agar siapa yang membaca DFD khususnya pemakai akan merasa yakin bahwa DFD yang dibentuk ini adalah model
yang akurat.

5.2. Pemberian Nomor pada Komponen Proses
Biasanya profesional sistem memberikan nomor dengan bilangan terurut pada komponen proses sebagai referensi. Tidak jadi masalah bagaimana nomor-nomor proses ini diberikan. Nomor proses dapat diberikan dari kiri ke kanan, atau dari atas ke bawah.

5.3. Penggambaran DFD sesering mungkin
Penggambaran DFD dapat dilakukan berkali-kali sampai secara teknik DFD itu benar, dapat diterima oleh pemakai, dan sudah cukup rapih sehingga profesional sistem tidak merasa malu untuk menunjukkan DFD itu kepada atasannya dan pemakai. Dengan kata lain, penggambaran DFD ini dilakukan sampai terbentuk DFD yang enak dilihat, dan mudah dibaca oleh pemakai dan profesionalsistem  lainnya. Keindahan penggambaran DFD tergantung pada standar-standar yang diminta oleh organisasi tempat profesional sistem
itu bekerja dan perangkat lunak yang dipakai oleh profesional sistem dalam membuat DFD.

5.4. Penghindaran Penggambaran DFD yang rumit
Tujuan DFD adalah  untuk membuat model fungsi yang harus dilaksanakan oleh suatu sistem dan interaksi antar fungsi. Tujuan lainnya adalah agar model yang dibuat itu mudah dibaca dan dimengerti tidak hanya oleh profesional sistem yang membuat DFD, tetapi juga oleh pemakai yang berpengalaman dengan subyek yang terjadi. Hal ini berarti DFD harus mudah dimengerti, dibaca, dan menyenangkan untuk dilihat.

Pada banyak masalah, DFD yang dibuat tidak memiliki terlalu banyak proses (maksimal enam proses) dengan data store, alur data,  dan terminator yang berkaitan dengan proses tersebut dalam satu diagram. Bila terlalu banyak proses, terminator, data store, dan alur data digambarkan dalam satu DFD, maka ada kemungkinan terjadi banyak persilangan alur data dalam DFD tersebut. Persilangan alur data ini menyebabkan pemakai akan sulit membaca dan mengerti DFD yang terbentuk. Jadi semakin sedikit adanya persilangan data pada DFD, maka makin baik DFD yang dibentuk oleh profesional sistem. Persilangan alur data ini dapat dihindari  dengan menggambarkan DFD secara bertingkat-tingkat (levelisasi DFD), atau dengan menggunakan pemakaian duplikat terhadap komponen DFD. 

5.5. Penggambaran DFD yang Konsisten
Penggambaran DFD harus konsisten terhadap kelompok DFD lainnya. Profesional sistem menggambarkan DFD berdasarkan tingkatan DFD
dengan tujuan agar DFD yang dibuatnya itu mudah dibaca dan dimengerti oleh pemakai sistem. Hal ini sesuai dengan salah satu tujuan atau syarat membuat DFD.



5.      PENGGAMBARAN  DFD

Tidak ada aturan baku untuk menggambarkan DFD. Tapi dari berbagai referensi yang ada, secara garis besar langkah untuk membuat DFD adalah :

1.  Identifikasi terlebih dahulu semua entitas luar yang terlibat di sistem.

2.  Identifikasi semua input dan output yang terlibat dengan entitas luar.

3.  Buat Diagram Konteks (diagram context)
Diagram ini adalah diagram level tertinggi dari DFD yang menggambarkan hubungan sistem dengan lingkungan luarnya. Caranya :
-  Tentukan nama sistemnya.
- Tentukan batasan sistemnya.
-  Tentukan terminator apa saja yang ada dalam sistem.
-  Tentukan apa yang diterima/diberikan terminator dari/ke sistem.
-  Gambarkan diagram konteks.

4.  Buat Diagram Level Zero
Diagram ini adalah dekomposisi dari diagram konteks. Caranya :
-   Tentukan proses utama yang ada pada sistem.
- Tentukan apa yang diberikan/diterima masing-masing proseske/dari sistem sambil memperhatikan konsep keseimbangan (alur data yang keluar/masuk dari suatu level harus sama dengan alur data yang masuk/keluar pada level berikutnya).
-   Apabila diperlukan, munculkan data store (master) sebagai sumber maupun tujuan alur data.
-   Gambarkan diagram level zero.
-   Hindari perpotongan arus data
-   Beri nomor pada proses utama (nomor tidak menunjukkan urutan proses).

5.  Buat Diagram Level Satu
Diagram ini merupakan dekomposisi dari diagram level zero. Caranya :
-  Tentukan proses yang lebih kecil (sub-proses) dari proses utama yang ada di level zero.
-  Tentukan apa yang diberikan/diterima masing-masing sub-proses ke/dari sistem dan perhatikan konsep keseimbangan.
-  Apabila diperlukan, munculkan data store (transaksi) sebagai sumber  maupun tujuan alur data.
-  Gambarkan DFD level Satu
-  Hindari perpotongan arus data.
-  Beri nomor pada masing-masing sub-proses yang menunjukkan dekomposisi dari proses sebelumnya. 

6.  DFD Level Dua, Tiga, …
Diagram ini merupakan dekomposisi dari level sebelumnya. Proses dekomposisi dilakukan sampai dengan proses siap dituangkan ke dalam program. Aturan yang digunakan sama dengan level satu.

DFD juga dapat dikelompokkan bersama-sama untuk mewakili sub-sistem dari sistem yang di analisis. Sebuah diagram aliran data dapat terlihat sebagai berikut:  

Tabel penjelasan DFD

Concept
Tool
Gane & Sarson
Yourdon
Description
Process


tempat dimana terjadi proses/ perubahan.
Flow


garis yang menghubungkan antara objek yang satu dengan yang lain.
Data store


Tempat penyimpanan data
External entity


sumber atau tujuan data
Split/Merge


memisahkan aliran ke dalam beberapa aliran atau menggabungkan aliran tersebut









BAB II
PENUTUP

B.     KESIMPULAN

Dapat disimpulkan  Menjadi bagan-bagan yang dapat menyelesai kan suatu masalah serta mempunyai gambar dengan menunjukkan alat media input,output serta proses pengolahan data. Pemecahan masalah tersebut diawali dengan start dan diakhiri dengan end. Flowchart atau Bagan alir adalah bagan (chart) yang menunjukkan alir (flow) di dalam program atau prosedur sistem secara logika. Bagan alir (flowchart) digunakan terutama untuk alat bantu komunikasi dan untuk dokumentasi. Jenis jenis Flowchart Ada beberapa jenis flowchart diantaranya: Bagan alir sistem (systems flowchart). Bagan alir dokumen (document flowchart). Bagan alir skematik (schematic flowchart). Bagan alir program (program flowchart). Bagan alir proses (process flowchart). System Flowchart System flowchart dapat didefinisikan sebagai bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem.
Bagan ini menjelaskan urut-urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Bagan alir sistem menunjukkan apa yang dikerjakan di sistem. Document Flowchart Bagan alir dokumen (document flowchart) atau disebut juga bagan alir formulir (form flowchart) atau paperwork flowchart merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusannya. Schematic Flowchart Bagan alir skematik (schematic flowchart) merupakan bagan alir yang mirip dengan bagan alir sistem, yaitu untuk menggambarkan prosedur di dalam sistem. Perbedaannya adalah, bagan alir skematik selain menggunakan simbol-simbol bagan alir sistem, juga menggunakan gambar-gambar komputer dan peralatan lainnya yang digunakan. Maksud penggunaan gambar-gambar ini adalah untuk memudahkan komunikasi kepada orang yang kurang paham dengan simbol-simbol bagan alir. Penggunaan gambar-gambar ini memudahkan untuk dipahami, tetapi sulit dan lama menggambarnya. Program Flowchart Bagan alir program (program flowchart) merupakan bagan yang menjelaskan secara rinci langkah-langkah dari proses program. Bagan alir program dibuat dari derivikasi bagan alir sistem. Bagan alir program dapat terdiri dari dua macam, yaitu bagan alir logika program (program logic flowchart) dan bagan alir program komputer terinci (detailed computer program flowchart)





DAFTAR PUSTAKA





0 Response to "Makalah Data Flow Diagram"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel