Jurnal Analisia Jaringan Wireless
Sunday, December 24, 2017
Add Comment
Analisia
Jaringan Wireless Pada
Rumah
Sakit Surya Asih
Kharisma, Sutejo,M.Ti
1Prodi Sistem
Informasi STMIK Pringsewu Lampung
2Prodi Sistem
Informasi STMIK Pringsewu Lampung
1,2Jl. Wisma Rini No. 09 pringsewu Lampung
E-mail : Author 1, Author 2
ABSTRAK
RS Surya Asih telah menggunakan layanan jaringan Wireless Local Area
Network (WLAN). WLAN yaitu sebuah jaringan dimana dapat dilakukan pertukaran
data dan sumber daya antar komputer dalam satu gedung. Untuk mengetahui kinerja
jaringan WLAN (Wireless Local Area Network Pada RS Surya Asih maka harus
dilakukan sebuah analisis pengukuran parameter kinerja jaringan. QOS (Quality
of Services) adalah kemampuan menjamin pengiriman arus data penting. Analisis
kinerja jaringan WLAN (Wireless Local Area Network) di RS Surya Asih menekankan
pada proses monitoring dan pengukuran parameter jaringan pada infrastruktur
jaringan seperti kecepatan akses dan kapasitas transmisi, dari titik pengiriman
ke titik penerima yang menjadi tujutan, parameter yang digunakan Bandwidth, Throughput,
Delay dan Packet Loss. Wireless LAN pada RS Surya Asih memiliki kehandalan yang
cukup, perawatan dan ketersediaan jaringan bagus. Analisis kinerja jaringannya
dilihat melalui Wireshark, Hasil Uptime dan Downtime tidak buruk, Ketersediaan
perangkat lengkap dan terpenuhi sesuai kehandalannya dan perawatannya tidak
sulit.
Keyword : WLAN , RS Surya Asih,Pringsewu
ABSTRACT
RS Surya Asih has been using Wireless Local Area Network (WLAN) network service. WLAN is a network where can be exchanged data and resources between computers in one building. To know the performance of WLAN network (Wireless Local Area Network In RS Surya Asih, it should be done an analysis of network performance parameter measurement QOS (Quality of Services) is the ability to guarantee the delivery of important data flow Analysis of WLAN (Wireless Local Area Network) performance in RS Surya Asih stressed the process of monitoring and measuring network parameters on the network infrastructure such as access speed and transmission capacity, from the point of delivery to the point of receiver that became the demands, the parameters used Bandwidth, Throughput, Delay and Packet Loss.Superior LAN on RS Surya Asih has reliability adequate network maintenance and availability Network performance analysis is viewed through Wireshark, Uptime and Downtime results are not bad, The availability of complete and fulfilled devices is reliable and maintenance is not difficult.
Keyword: WLAN, RS Surya Asih, Pringsewu
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan dunia
telekomunikasi saat ini sangat pesat seiring dengan peningkatan kebutuhan
layanan yang cepat dan efisien. Begitu juga dengan komunikasi data, mulai dari
koneksi antar dua komputer hingga jaringan komputer. Jaringan komputer saat ini
merupakan suatu layanan yang sangat dibutuhkan. Jaringan komputer mempunyai
manfaat yang lebih dibandingkan dengan komputer yang berdiri sendiri. Jaringan
komputer memungkinkan pemakaian secara
bersama data, perangkat lunak dan peralatan. Sehingga kelompok kerja dapat berkomunikasi lebih
efektif dan efisien.
Rumah sakit surya asih adalah
salah satu yang menggunakan telekumunikasi khususnya di bagian jaringan
internet, jaringan internet dibutuhkan untuk berkomnukasi antar ruangan maupun
gedung yang ada di rumah sakit.
Jaringan internet rumah sakit
adalah menggunakan lan maupun wireless yang dimana access point terpasang di
beberapa titik, bahkan ada yang memasang access point di sekitar rumah sakit,
yang dimana berpotensi akan menyerang sistem jaringan yang sedang berjalan.
Namun hal tersebut dapat di
minimalisir dengan menggunakan passphrase kombinasi yang tidak mudah ditebak
dan panjang yang belum pernah ada di kamus para
harcker dan cracker serta memberikan peringatan keapada orang yang
sering melakukan kejahilan dengan mencuri koneksi internet yang ada.
Berdasarkan
latar belakang di
atas, maka permasalahan yang
muncul dapat dirumuskan sebagai berikut:
Analisis Kelemahan Keamanan pada Jaringan
Rumah Sakit Surya
Asih untuk dapat
membatasi access pint maupun membuat passphare pasword yang unik.
1.2 Rumusan Masalah
a.
Bagaimana
cara analisis keamanan yang sedang berjalan
b.
Bagaimana
agar internet yang sedang berjalan aman dari orang-orang jahil.
1.3 Tujuan dan Kegunaan Peneletian
Adapun tujuan dari
diadakannya penelitian ini adalah :
a.
Dapat
membuat jaringan internet yang aman untuk para pekerja di rumah sakit.
b.
Menciptakan
kemanan dari para hacker dan cracker.
II. Tinjauan Pustaka
2.1. Teori Yang Bersangkutan Dengan
Penelitian
2.1.1 Jaringan Komputer
Menurut Sopandi
(2010:2) Jaringan komputer merupakan gabungan antara teknologi komputer dan
teknologi telekomunikasi. Gabungan teknologi ini melahirkan pengolahan
data yang dapat didistribusikan,
mencakup pemakaian database, software
aplikasi dan peralatan hardware secara
bersamaan, sehingga penggunaan komputer yang sebelumnya hanya berdiri sendiri, kini telah diganti dengan sekumpulan
komputer yang terpisah-pisah akan tetapi saling berhubungan dalam melaksanakan
tugasnya.
2.1.2 Local Area Network
Menurut Badrul (2012:13) Merupakan jaringan milik
pribadi di dalam sebuah gedung atau
kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN seringkali di gunakan
untuk menghubungkan komputer pribadi
dan workstation dalam suatu perusahaan atau pabrik- pabrik
untuk memakai bersama sumber daya dan saling bertukar informasi
2.1.3 Client-server
Menurut Syafrizal
(2005:2) Yaitu jaringan
komputer dengan komputer
yang didedikasikan khusus sebagai
server. Sebuah service/layanan bisa diberikan
oleh sebuah komputer atau lebih.
Contohnya adalah sebuah domain seperti www.detik.com yang dilayani
oleh banyak komputer webserver.
Dan bisa juga banyak service/layanan yang diberikan oleh satu komputer. Contohnya adalah
serverjtk.polban.ac.id yang merupakan satu komputer dengan multiservice yaitu mail server, web
server, file server,database server dan lainnya.
2.1.4 Throughput
Menurut Daryanto
(2008:3) throughput adalah
jumlah data persatuan waktu yang dikirim
untuk suatu titik jaringan atau suatu titik ke titik jaringan yang lain.
Sistem throughput atau jumlah throughput adalah jumlah rata-rata
data yang dikirimkan untuk semua
terminal pada sebuah jaringan.
2.1.5 Open System Interconection (OSI)
Menurut Lukas
(2006:22) Model Open System Interconection
(OSI) dikembangkan oleh
International Standard Organization
sebagai model untuk merancang komunikasi
sebagai kerangka dasar untuk mengembangkan protokol lainnya. OSI terdiri
dari tujuh layer, dan
standard OSI telah diterima
di industri komunikasi
yang mana dipakai
untuk karakteristik, elektrik,
dan prosedur dari perlengkapan komunikasi.
2.1.6 Bandwidth
Menurut Silitonga
(2014:19) Bandwitdh merupakan lebar jalur yang dipakai untuk transmisi data atau kecepatan jaringan.
Aplikasi yang berbeda membutuhkan bandwith yang
berbeda.
2.1.7 Wireless
Menurut Sopandi
(2010:113) Wireless
(Jaringan Nirkabel) adalah
satu jaringan komunikasi antar komputer dengan menggunakan
frekuensi radio. Sering disebut juga jaringan WiFi atau WLAN. Wireless Local Area Network Menurut Sofana (2013:330) Wireless Local Area Network merupakan salah satu jaringan komputer lokal
yang memanfaatkan gelombang radio sebagai media transmisi data.
2.1.7 Quality of Service
Menurut Haryadi (2013:12)
Kemampuan sebuah jaringan untuk menyediakan layanan untuk yang lebih baik lagi bagi layanan traffic
yang melewatinya. QOS merupakan sebuah sistem arsitektur end to end dan bukan
merupakan sebuah feature yang dimiliki oleh jaringan.
2.1.8 Mode Jaringan Wi-Fi
Menurut Waloeya
(2012:12) Teknik optimasi wi-fi tidak dapat terlepas dari mode
koneksi sebuah jaringan Wi-Fi . Teknik optimasi Wi-Fi pada
dasarnya adalah sebuah cara dimana
perangkat Wi-Fidapat terkoneksi secara
efisiensi dan teratur sehingga kinerja dari
masing-masing klien dapat bekerja secara efektif.
2.1.1 Keamanan Jaringan
Keamanan
jaringan adalah suatu cara atau suatu system yang digunakan untuk memberikan
proteksi atau perlindungan pada suatu jaringan agar terhindar dari berbagai
ancaman luar yang mampu merusak jaringan. Tujuan membuat keamanan jaringan
adalah untuk mengantisipasi resiko jaringan berupa bentuk ancaman fisik maupun
logic baik langsung ataupun tidak langsung yang dapat mengganggu aktivitas yang
sedang berlangsung dalam jaringan.
Satu hal yang perlu
diingat bahwa tidak ada jaringan yang anti sadap atau tidak ada jaringan yang
benar-benar aman. karna sifat jaringan adalah melakukan komuikasi, dan setiap
komunikasi dapat jatuh ke tangan orang lain dan di salah gunakan. Oleh sebab
itu keamanaan jaringan sangatlah dibutuhkan.
Yang harus
dilakukan ialah mengenal beberapa ancaman keamanan jaringan. Serangan terhadap
keamanan sistem informasi (security attack) akhir-akhir ini seringkali terjadi
kejahatan komputer/cyber crime pada dunia maya seringkali di lakuka oleh
kelompok orang yang ingin menembus suatu keaman sebuah sistem. Ada beberapa
kemungkinan tipe dari serangan yang dilakuka oleh penyerang yaitu :
·
Interception
yaitu pihak yang tidak mempunyai wewenang telah berhasil mendapatkan hak akses
informasi.
·
Interruption
yaitu penyerang yang telah dapat menguasai sistem, tetapi tidak keseluruhan.
Karna admin yang asli masih bisa login.
·
Fabrication
yaitu penyerang telah menyisipkan objek palsu ke dalam sistem target.
·
Modification
yaitu penyerang telah merusak sistem dan telah mengubah secara keseluruhan.
2.1.8 Analisis
Analisis adalah
aktivitas yang memuat sejumlah kegiatan seperti mengurai, membedakan, memilah
sesuatu untuk digolongkan dan dikelompokkan kembali menurut kriteria tertentu
kemudian dicari kaitannya dan ditafsirkan maknanya. Dalam pengertian yang lain,
analisis adalah sikap atau perhatian terhadap sesuatu (benda, fakta, fenomena)
sampai mampu menguraikan menjadi bagian-bagian, serta mengenal kaitan antarbagian
tersebut dalam keseluruhan. Analisis dapat juga diartikan sebagai kemampuan
memecahkan atau menguraikan suatu materi atau informasi menjadi
komponen-komponen yang lebih kecil sehingga lebih mudah dipahami.
2.1.9 Jaringan Internet
Pengertian jaringan
internet ialah suatu gabungan sebuah
jaringan dua atau lebih perangkat komputer yang ada di seluruh dunia dan bisa
di bilang merupakan suatu rangkaian perangkat komputer yang terbesar di dunia,
serta ukurannya akan terus mengalami suatu perkembangan hingga tanpa batas
waktu yang di tentukan selama tekhnologi terus berkembang dan maju di dunia
ini. Akan tetapi sebuah perangkat komputer tersebut hanya sebagian dari
beberapa definisi tentang sebuah jaringan internet, karena ketika kita membahas
sebuah jaringan internet maka yang ditujukan ialah .
III.Metode Penelitian
3.1. Metode
Pengumpulan Data
a. Metode Observasi
Observasi merupakan
metode pengumpulan data tentang penggunaan internet secara langsung terhadap
objek yang di teliti.
b. Metode Wawancara
Metode wawancara
merupakan metode pengumpulan data informasi penggunaan internet dengan cara
melakukan testing langsung dengan pengguna RS Surya Asih Kab. Pringsewu.
c. Studi Pustaka
Merupakan tahapan
yang dilakukan dengan mempelajari buku-buku referensi atau sumber-sumber yang
berkaitan dengan judul penilitian.
IV. Hasil dan Pembahasan
4.1 Pengujian
Quality of Service
(qos) adalah kemampuan dari sebuah layanan untuk menjamin Performansi
dan merupakan parameter untuk
mengukur kualitas dari
sebuah layanan Jaringan. Lembaga Telecommunications and Internet
Protocol Harmonization Over Networks (TIPHON) mendefinisikan qos sebagai
pengaruh performansi secara keseluruhan yang
Menentukan tingkat kepuasan pengguna layanan. Dengan menggunakan
software atau tools Wireshark dan filezilla, dapat diperoleh hasil data qos
seperti bandwidth, delay, packet
loss, Throughput. Delay adalah total
waktu tunda suatu paket yang diakibatkan oleh Proses transmisi dari suatu titik
ke titik lain yang menjadi tujuannya, sedangkan Packet Loss (error) adalah merupakan
suatu parameter yang
menggambarkan suatu kondisi
yang Menunjukkan jumlah total
paket yang hilang. Salah satu penyebab packet loss adalah antiran Yang melebihi kapasitas buffer pada setiap
node. Adapun hasil pengujian delay yang dilakukan pada RS Surya Asih Pringsewu, data hasil pengujian delay.
Tabel 1. Nilai Delay
Gedung A
Tabel 2. Nilai Delay
Gedung B
Tabel 3. Nilai Delay Gedung C
Dibawah ini gambar dari grafik pengujian
Delay
Adapun pengujian terhadap packet loss pada
RS Surya Asih, data hasil pengujian packet loss dapat dilihat pada tabel 4, dan
5 6 :
Tabel
4. Hasil Packet Loss Gedung A
Tabel
5. Hasil Packet Loss Gedung B
Tabel
6. Hasil Packet Loss Gedung C
Dibawah ini gambar dari grafik pengujian
Packet Loss
Pengujian Throughput
Throughput adalah
kemampuan sebenarnya suatu jaringan dalam melakukan pengiriman data. Biasanya
throughput selalu dikaitkan dengan bandwidth, karena throghput memang bisa
disebut juga dengan bandwidth dalam kondisi yang sebenarnya. Bandwidth lebih
bersifat fix sementara throughput sifatnya adalah dinamis tergantung trafik
yang sedang terjadi. Cara pengujian throughput penulis menggunakan aplikasi
Wireshark dan FileZilla. Adapun hasil pengujian throughput pada RS Surya Asih,
data hasil throughput dapat dilihat pada tabel 6, 7, dan 8.
Tabel
6. Hasil Throughput Gedung A
Tabel
7. Hasil Throughput Gedung B
Tabel
8. Hasil Throughput Gedung C
Dibawah ini gambar
dari grafik pengujian Throughput
Pembahasan Delay
Dari hasil
pengujian parameter delay diperoleh hasil nilai tertinggi yaitu 123./245/sec
sedangkan nilai terendah 58.428/sec dan rata-rata nilai delay 111.293/sec dengan kategori sangat bagus menurut
TIPHON. File yang di kirim memiliki waktu delay (ms) rata-rata (average) berada
pada kisaran 100/sec, kecuali terkadang memiliki lonjakan delay yang cukup
tinggi yaitu diatas 300 ms, hal ini dikarenakan pengaruh distorsi dan redaman.
Pembahasan Packet Loss
Dari hasi pengujian
parameter packet loss diperoleh hasil nilai tertinggi yaitu 1.75% sedangkan
nilai terendah 0% dan rata-rata persentase packet loss sekitar 1% dengan
kategori sangat bagus menurut TIPHON. Faktor penyebab packet loss dapat terjadi
karena adanya collision atau tabrakan/tumbukan antara data pada jaringan dan
hal ini berpengaruh pada semua aplikasi-aplikasi yang ada pada jaringan WLAN di
RS Surya Asih Pringsewu tersebut.
Umumnya perangkat jaringan memiliki buffer untuk menampung data yang diterima,
jika terjadi kongesti atau kelebihan beban dalam jaringan WLAN yang cukup lama,
buffer akan penuh dan data baru tidak akan diterima, hal inilah yang bisa
menyebabkan packet loss.
Pembahasan Throughput
Dari hasil pengujian parameter throughput
diperoleh hasil nilai tertinggi yaitu 1.023 KB sedangkan nilai terendah 0.9134
KB dan rata-rata nilai throughput 0.954. Faktor-faktor seperti redaman, gangguan sinyal yang melewati
access point antar ruangan dan juga kapasitas bandwidth yang disediakan
masing-masing WLAN yang juga mempengaruhi hasil pengukuran ini
Hasil analisis dan faktor yang mempengaruhi nilai QoS
Dari hasil
pengukuran analisa jaringan WLAN yang dilakukan di RS Rurya Asih Pirngsewu
bahwa jaringan di RS Rurya Asih memiliki kualitas yang sangat bagus dan jarang
sekali terjadi turunnya nilai QoS. Adapun hasil analisa yang telah dilaksanakan
pengukuran terhadap empat parameter QoS yang terdiri dari delay, packet loss,
throughput serta faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan hasil pengukuran
antara WLAN seperti tabel di bawah ini, berikut perbandingan parameter QoS :
Dibawah ini grafik
Parameter QoS pergedung
V. Penutup
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan
penelitian terdahulu yang kami kutip terdapat persamaan dan perbedaan,
persamaan terdapat pada faktor penyebab yang mempengaruhi hasil pengujian
parameter QoS yang terdiri dari throgphut, delay, packet loss sangat
berpengaruh terhadap kinerja jaringan WLAN, begitu juga dengan kapasitas
bandwidth berpengaruh terhadap nilai QoS. Telah dijelaskan dari penelitian
sebelumnya pada faktor penyebab yang mempengaruhi hasil pengujian parameter QoS
delay yaitu terdapat lonjakan nilai delay yang cukup tinggi yaitu diatas 300
ms, hal ini dikarenakan pengaruh distorsi dan redaman. Pada packet loss faktor
penyebab yang terjadi karena adanya collision atau tabrakan/tumbukan antara
data pada jaringan, umumnya perangkat jaringan meiliki buffer utuk menampung
data yang diterima. Dari hasil pengujian througphut faktor seperti redaman yang
mempengaruhi hasil pengukuran. Adapun beberapa faktor perbedaan penelitian ini
dengan penelitian terdahulu, perbedaannya terdapat pada parameter yang diukur,
jika penelitian terdahulu melakukan pengujian tiga parameter yaitu
bandwidth,delay, dan packet lossmaka penelitian yang penulis lakuakan empat
parameter yaitu throgphut, delay, packet loss. Kemudian tools yang digunakan
penelitian terdahulu yaitu menggunakan tools Axence NetToolsmaka penulis
menggunakan tools Wireshark dan FileZilla.
5.2. Saran
1. Gunakan 9
parameter QoS Untuk hasil penelitian yang lebih akurat, yaitu latency, jitter,
packet loss, throughput, MOS, echo cancellation, error, Out Of Delivery, dan
PDD..
2. Waktu pengamatan
harus sesuai dengan kondisi lalu lintas jaringan internet.
3. Jadwal
pengamatan harus sesuai dengan jadwal kegiatan di RS SURYA ASIH.
4. Pihak RS SURYA
ASIH menambah bandwidth untuk IP Public.
Daftar Pustaka
[1] Wahyu Patrya
Sasmita, 2 Novi Safriadi,ST.,MT., 3 M.Azhar Irwansyah,ST.,MT (2016). Analisis
quality of service (qos) Pada jaringan internet (studi kasus : fakultas
kedokteran Universitas tanjungpura).
[2] M.Fitriansyah,
Rahmat Hidayansyah, Kriswara Wilantara (2016). Analisis jaringan wireless local
area network (wlan) Pada stmik palcomtech palembang.
[3] Silitonga,
Parasian & Morina, Irene Sri.2014. Analisis QoS (Quality of Service)
Jaringan
Kampus dengan
Menggunakan Microtic Routerboard.(Jurnal TIMES, Volume III, No.
2, 2014: 19-24).
0 Response to "Jurnal Analisia Jaringan Wireless"
Post a Comment