Puisi
Friday, December 1, 2017
Add Comment
Sahabat
Sejati
kian lama hidup yang ku jalani
selalu bersama mu sahabat ku
susah sedih senang yang ku rasakan
kian lama hidup yang ku jalani
selalu bersama mu sahabat ku
susah sedih senang yang ku rasakan
bersama
mu sahabat ku
sahabat
begitu banyak kenangan yang kita lalui
ke bahagian yang selalu kita rasa bersama
namun musnah dengan sekejap
telah di renggut oleh maut yang tak terduga
sahabat
kini kau telah pergi meninggalkan ku
meninggalkan semua kenangan kita
menyimpulkan sebuah air mata
yang terjatuh di pipi ku
sahabat
meski kini kita tak bersama
meski kita telah berbeda kehidupan
namun kita tetap satu dalam hati dan cinta
karena kau sahabat sejati ku
selamat tinggal sahabat ku
selamat jalan sahabat sejati ku
cinta kasih mu kan selalu satu di hati ku
selamanya ………
sahabat
begitu banyak kenangan yang kita lalui
ke bahagian yang selalu kita rasa bersama
namun musnah dengan sekejap
telah di renggut oleh maut yang tak terduga
sahabat
kini kau telah pergi meninggalkan ku
meninggalkan semua kenangan kita
menyimpulkan sebuah air mata
yang terjatuh di pipi ku
sahabat
meski kini kita tak bersama
meski kita telah berbeda kehidupan
namun kita tetap satu dalam hati dan cinta
karena kau sahabat sejati ku
selamat tinggal sahabat ku
selamat jalan sahabat sejati ku
cinta kasih mu kan selalu satu di hati ku
selamanya ………
Puisi Mona
Jika ingin mendulang
cadas
Jangan lupa pula baja
Jika murid tumbuh
cerdas
Guru pun ikut bahagia
Jika kamu pergi ke
dusun
Jangan lupa bawa beras
Belajarlah dengan tekun
Agar kamu naik kelas
Ke hutan mencari rusa
Hendalah membawa tali
Wahai anak-anak bangsa
Cepat bangun lekas
mandi
Andai ini hari rugi
Tentu muju esok lusa
Jangan lupa gosok gigi
Sebab kamu anak bangsa
Bunga cempaka berwarna
biru
Tumbuhnya di kiri jalan
raya
Ingat selalu nasehat
ibu
Agar
hidup selalu bahagia
Bandung dulu
Baru Jakarta
Senyum dulu
Baru di baca
Buah nangka
Buah duren
Siapa nyangka
Aku keren
Ikan hiu
Ikan cumi
Tuntulah ilmu
sejak dini
Buah manggis
Buah rambutan
Aku manis
Jadi rebutan
Burung irian
Burung cendrawasih
Cukup sekian
Dan terima kasih
Puisi Derai Alam
Angin pantai disela gerimis
Mendera pelan, sejenak
Berteduh di bawah
Pohon-pohon cemara udang
Kemudian lenyap ke arah
Gubuk-gubuk bambu yang reot
Tanpa atap di tepian jalanan pantai
Senja ini..
Tiada yang romantis atau membiuskan angan
Ke dalam khayal yang beku
Dan ratusan hari terkubur diam
Pantai ini telah sepi..
Hanya derai cemara udang..
Hanya rintik gerimis yang tidak kunjung reda
Tidak juga menjadi hujan deras
Ada yang berubah
Pantai ini merubah dirinya menjadi teduh, hijau
Dan di beberapa sudut tumbuh padang rumput
Ada cemara udang, perahu nelayan
Yang sepuluh tahun yang lalu belum kulihat
Ini adalah pantai kenangan
0 Response to "Puisi"
Post a Comment