Makalah Kandungan dan Misi Kehadiran Islam
Thursday, February 7, 2019
Add Comment
MAKALAH KANDUNGAN DAN MISI
KEHADIRAN ISLAM
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 5 :
1.
LARASATI (160500014)
2.
NUR IDAMATUS SILMI (160500002)
3.
MAYA MUTIARA PUTRI (160500030)
4.
ANGGUN OKTAVIANI (160500038)
5.
YESSY ARLYNDA (160500040)
SEKOLAH TINGGI
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
2016
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat
allah SWT yang maha mendengar lagi maha melihat dan atas segala limpahan
rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
ini sesuai dengan waktu yang telah direncanakan
Shalawat serta salam
semoga senantiasa tercurahkan kepada baginda nabi besar muhamad SAW besertta
seluruh keluarga dan sahabatnya yang selalu membantu perjuangan beliau dalam
menegakkan Dinullah dimuka bumi ini.
Dalam penulisan ini,
tentunya banyak pihak yang telah memberikan bantuan baik moril maupun materil.
Oleh karna itu penulis ingin
menyampaikan ucapan terimakasih yan tiada hingganya kepada rekan dan teman yang
telah bekerja sama membantu dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka saran dan kritik yang
konstruktif dari semua pihak sangat diharapkan demi penyempurnaan selanjutya.
Hanya kepada allah SWT
kita kembalikan semua urusan dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak, khususnya bagi para penulis dan semua pembaca pada umumnya, semoga allah
SWT meridhai dan dicatat sebagai ibadah disisi-Nya, Amin.
Pringsewu, September 2016
Tim Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………… i
KATA PENGANTAR………………………………….. ii
DAFTAR ISI……………………………………………. Iii
KATA PENGANTAR………………………………….. ii
DAFTAR ISI……………………………………………. Iii
BAB 1 PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
B.
Rumusan
Masalah
C.
Tujuan
Penulisan Makalah
BAB 11 PEMBAHASAN
A. Pengertian Agama Islam
B.
Studi Terhadap Misi Ajaran Islam Secara Komprehensif
C.
Misi Ajaran Islam
BAB 111 PENUTUP
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam adalah agama
yang sempurna dan universal, ia berlaku sepanjang waktu, kapanpun dan di
manapun (al-Islâm shâlih li kul zamân wa al-makân), Islam berlaku untuk semua
orang dan untuk seluruh dunia. Dalam agama islam terdapat ajaran-ajaran yang
dapat mengantarkan manusia menuju kehidupan yang lebih baik. Karena islam
diturunkan bukan hanya sebagai pelengkap hidup manusia saja tetapi juga
mengemban beberapa misi untuk mengantarkan manusia menuju kebahagiaan di dunia
dan ahirat.
Islam adalah agama
samawi ( langit ) yang diturunkan Allah SWT melalui utusan-Nya, Muhammad SAW.
Islam merupakan Agama yang menjadi Rahmat bagi seluruh alam.Namun di jaman
sekarang ini banyak orang-orang yang tidak mengerti akan pengertian,
Karakteristik, dan Misi Islam itu sendiri.sehingga banyak orang-orang yang
mengatasnamkan Islam untuk kepentingan pribadi, kelompok dan partai .bahkan yang
paling ekstrim adalah yang mengatas namakan Islam sebagai kedok untuk melakukan
aksi terorisme, sehingga Islam dianggap sebagai Agama teroris.
B. Rumusan
Masalah
1. Apa pengertian Ajaran
Islam ?
2. Bagaimana Studi terhadap
misi ajaran Islam secara komprehensif ?
3. Apa saja misi ajaran Islam
?
C. Tujuan
Penulisan Makalah
1. Menjelaskan pengertian
Ajaran Islam ?
2. Menjelaskan Studi terhadap
misi ajaran Islam secara komprehensif ?
3. Menjelaskan Apa saja misi
ajaran Islam ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Agama Islam
Sebelum kita membahas
masalah pengertian agama islam alangkah baiknya kita membahas pengertian agama
dahulu. Harun nasution mendefinisikan agama sebagai ajaran-ajaran yang
diwahyukan tuhan kepada manusia melalui para rasulnya.
Mohammad daud ali
mendefinisikan agama sebagai kepercayaan kepada tuhan yang dinyatakan dengan
mengadakan hubungan dengan dia melalui upacara, penyembahan, permohonan, dan
membentuk sikap hidup manusia menurut atau berdasar ajaran agama itu. JG.
Frazer agama adalah sesuatu ketundukan atau penyerahan diri kepada kekuatan
yang lebih tinggi dari pada manusia.
Islam adalah kata
turunan (jadian) yang berarti ketundukan, ketaatan, kepatuhan (kepada kehendak
Allah), berasal dari kata salama yang artinya patuh atau menerima, berakar dari
huruf sin, lam, mim, (S-L-M). Kata dasarnya adalah salima yang berarti
sejahtera, tidak tercela, tidak bercatat. Jadi secara singkat Islam adalah
kedamaian, kesejahteraan, keselamatan, penyerahan (diri), ketaatan dan
kepatuhan.
Sedangkan agama islam
menurut istilah adalah agama yang diturunkan allah kepada para rasul- rasulnya
dan disempurnakan pada Nabi Muhammad, yang berisi undang-undang dan
metode kehidupan yang mengatur dan mengarahkan begaimana manusia berhubungan
dengan allah, menusia dengan manusia, dengan manusia, dan menusia dan alam
semesta, agar kehidupan manusia terbina dan dapat meraih kesuksesan atau
kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.
B. Studi
Misi Ajaran Islam Secara Komprehensif
Studi terhadap misi
ajaran Islam secara komprehensif dan mendalam adalah sangat diperlukan karena
beberapa sebab sebagai berikut :
Pertama, untuk
menimbulkan kecintaan manusia terhadap ajaran Islam yang didasarkan kepada alas
an yang sifatnya bukan hanya normatif, yakni karena diperintah oleh Allah, dan
bukan pula karena emosional semata-mata. Melainkan karena didukung oleh
argumentasi yang bersifat rasional, kultural dan aktual. Yaitu argumentasi yang
masuk akal, dapat dihayati dan dirasakan oleh umat manusia. Dewasa ini banyak
orang yang memeluk agama Islam hanya sekedar ikut-ikutan, tanpa didasarkan pada
argumentasi yang kuat. Keislaman yang demikian tidak menjadi masalah selama ia
hidup dalam komunitas Islam, karena tidak ada yang mengganggu keyakinannya.
Namun ketika ia hidup di Negara yang komunitas masyarakatnya bukan Islam, yakni
masyarakat sekular yang serba rasional, empiris dan objektif, maka orang yang
memiliki paham keislaman yang ikut-ikutan itu akan dengan mudah dirusak atau
dimurtadkan agamanya. Keadaan ini jelas tidak boleh terjadi.
Kedua, untuk
membuktikan kepada umat manusia bahwa Islam baik secara normatif mau
pun secara kultural dan rasional adalah ajaran
yang dapat membawa manusia kepada kehidupan yang lebih baik, tanpa harus mengganggu
keyakinan agama Islam.
Ketiga, untuk
menghilangkan citra negative dari sebagian masyarakat terhadap ajaran Islam.
Berdasarkan sumber-sumber yang didapati dari para orientalis Barat kita
menjumpai penilaian dan pernyataan negatif terhadap Islam. Menurut sebagian
mereka bahwa Islam disebarkan dengan pedang, Islam ajaran yang menurutkan hawa
nafsu, ajaran bagi orang-orang yang miskin, terbelakang, kumuh dan sebagainya.
Lebih dari itu citra Islam yang negatif dewasa ini muncul kembali. Dewasa ini
Islam sering dituduh sebagai sarang teroris. Berbagai tindakan kejahatan
seperti pemboman, sabotase, pembajakan pesawat, peperangan dan sebagainya
sering dituduhkan kepada umat Islam. Citra negatif yang demikian itu harus
dihilangkan, karena menyebabkan timbulnya kebencian masyarakat dunia terhadap
Islam, juga menyebabkan orang lain tidak berani menunjukkan identitas
keislamannya di tengah public. Citra negatif Islam yang demikian itu harus
dihilangkan dengan menunjukkan citra Islam sebagai rahmatan lil alamin kepada
dunia.
C. Misi Ajaran Islam
Terdapat sejumlah
argumentasi yang dapat digunakan untuk menyatakan bahwa misi ajaran islam
sebagai pembawa rahmat bagi seluruh alam. Argumentasi tersebut dapat
dikemukakan sebagai berikut :
Pertama, untuk
menunjukkan bahwa islam sebagai pembawa rahmat dapat dilihat dari pengertian
islam itu sendiri. Kata islam makna aslinya masuk dalam perdamaian, dan orang
muslim ialah orang yang damai dengan Allah dan damai dengan manusia. Damai
dengan Allah, artinya berserah diri sepenuhnya kepada kehendaknya, dan damai
dengan manusia bukan saja berarti menyingkiri berbuat jahat dan sewenang-wenagn
kepada sesamanya, melainkan pula ia berbuat baik kepada sesamanya. Dua
pernyataan ini dinyatakan dalam Al-qur’an Al-Karim sebagai inti agama Islam
yang sebenarnya. Al-qur’an menyatakan sebagai berikut :
Artinya : “(tidak
demikian) bahkan barang siapa yang menyerahkan diri kepada Allah, sedang ia
berbuat kebajikan, maka baginya pahala pada sisi Tuhannya dan tidak ada
kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedi hati.” (QS.
Al-Baqarah, 2:112)
Dengan demikian, dari
sejak semula, islam adalah agama perdamaian dan dua ajaran pokoknya, yaitu
keesaan Allah, dan kesatuan atau persaudaraan umat manusia, menjadi bukti yang
nyata bahwa agama Islam selaras benar dengan namanya. Islam bukan saja
dikatakan sebagai agama sekalian Nabi Allah, sebagaimana tersebut diatas ,
melainkan juga sebagai sesuatu yang secara tak sadar tunduk sepenuhnya kepada
undang-undang Allah. Yang kita saksikan pada alam semesta, inipun tersirat
dalam kata aslama. Arti islam yang luas ini tetap dipertahankan dalam
penggunaan kata itu dalam hukum syara’, karena menurut hukum syara’ islam
mengandung arti dua macam yaitu :
1. Mengucap kalimah syahadat yaitu mengatakan
bahwa tak ada Tuhan yang pantas disembah selain Allah, dan bahwa Muhammad itu
utusan Allah.
2. Berserah diri sepenuhnya kepada kehendak
Allah, yakni ini hanya dapat dicapai melalui penyempurnaan rohani. Jadi orang
yang baru saja masuk islam ia disebut muslim, sama halnya seperti orang yang
berserah diri sepenuhnya kepada Allah dan melaksanakan segala perintahnya
dengan melakukan hawa nafsunya kepada kehendak Allah.
Kedua, misi ajaran
islam sebagai pembawa rahmat dapat dilihat dari peran yang dimainkan Islam
menangani berbagai problematika agama, sosial, ekonomi, politik, hukum,
pendidikan, kebudayaan, dan sebagainya. Dan sejak kelahirannya 15 abad yang
lalu islam senantiasa hadir memberikan jawaban terhadap permasalahan diatas.
Islam sebagaimana dikatakan H.A.R. Gibb bukan semata-mata ajaran tentang
keyakinan saja melainkan sebagai sebuah sistem kehidupan yang multi
dimensional. Berkenaan dengan peran islam yang demikian itu, Syaikh Al-Nadwi
dalam bukunya Madza Khasira al-Alam bi Inhithath al-Muslimin ( Kerugian Apa
Yang Diterita Dunia Akibat Kemerosotan Dunia) mengatakan bahwa pada saat Islam
datang ke muka bumi keadaan dunia tak ubahnya seperti baru saja dilanda gempa
yang sangat dahsyat. Disana sini terdapat bangunan yang roboh rata dengan
tanah, tiang yang bergeser, genteng pecah hancur berantakan, harta benda
tertimbun tanah dan jiwa manusia melayang. Demikian pula keadaan masyarakat
baik dari segi social, ekonomi, politik, pendidikan, kebudayaan dan sebagainya
dalam keadaan berantakan dan kacau balau. Keadaan dunia yng demikian itu
digambarkan dalam al-Qur’an sebagai berikut :
Dalam keadaan dunia
yang demikian itulah Nabi Muhammad SAW membawa ajaran Islam yang didalamnya
bukan hanya mengandung ajaran tentang aqidah atau hubungan dengan Tuhan saja
melainkan juga hubungan dengan sesama manusia dan alam semesta. H.A.R. GIBB
mengatakan Islam bukan hanya berisi ajaran etika melainkan sebagai sistem
kehidupan.
1. Dalam
bidang sosial
Keadaan masyarakat
terbagi-bagi kedalam kelas social atau kasta yang dibedakan berdasarkan suku
bangsa, bahasa, warna kulit, harta benda, jenis kelamin, dll. Dengan sistem
kelas yang demikian maka tidak akan terjadi mobilitas vertical yang didasarkan
pada prestasinya masin-masing. Seseorang yang berasal dari kelas social yang
rendah selama-lamanya berada dalam kelas sosial yang rendah. Satu dan lainnya
tidak boleh melakukan hubungan sosial, pergaulan, perkawinan, dan sebagainya.
Keadaan yang demikian itu mirip dengan keadaan yang mirip dengan keadaan yang
ada di Indonesia sebagaimana dijumpai pada sistem kesultanan atau kerajaan,
kaum ningrat, menak, dan sebagainya.
2. Dalam
bidang ekonomi
Ditandai oleh praktik
mendapatkan uang dengan menghalalkan segala cara separti dengan praktik riba,
mengurangi timbangan, menipu, monopoli, kapitalisme, dan sebagainya. Keadaan
yang demikian itu pada gilirannya membawa mereka yang kaya semakin kaya dan
yang miskin semakin miskin. Persaingan yang tidak sehat terjadi diantara
mereka. Manusia telah menjadi budak dari harta benda.
3. Dalam
bidang politik atau pemerintahan
Pada masa itu ditandai
oleh pemerintahan yang diktator, otoriter, dan tirani. Segala sesuatu yang
menyangkut kehidupan masyarakat hanya dilakukan oleh pemerintah. Kehendak
pemerintah merupakan keputusan yang harus dilaksanakan tanpa kompromi. Karena
demikian besarnya kekuatan pemerintah maka dengan mudah ia menindas dan memeras
rakyat dengan pajak dan cukai yang diluar batas kemampuannya. Segala pendapat
dan usul yang disampaikan rakyat dianggap sebagai gangguan yang harus
diperangi. Lebih dari itu rakyat yang penuh penderitaan itu dibebani pula
dengan kewajiban bela Negara dan melaksanakan pekerjaan-pekerjaan yang sifatnya
pemaksaan. Di antara penguasa yang sedang memerintah pada masa kedatangan Islam
adalah Romawi dan Persia.
4. Dalam
bidang pendidikan
Ditandai oleh keadaan
dimana pendidikan atau ilmu pengetahuan hanya milik kaum elit. Rakyat dibiarkan
bodoh sehingga dengan mudah dapat disesatkan aqidahnya, dan selanjutnya dengan
mudah dapat diperbudak. Keadaan ini tak ubahnya dengan keadaan bangsa Indonesia
pada saat penjajahan belanda.
Pada masa kedatangan
Islam dibidang kebudayaan ditandai oleh keadaan masyarakat yang semata-mata
mengikuti hawa nafsu syahwat dan nafsu duniawi. Mereka gemar melakukan
mabuk-mabukan, foya-foya, berzina, berjudi, dan sebagainya.
Dari sejak
kelahirannya Islam sudah memiliki komitmen dan respon yang tinggi untuk ikut
serta terlibat dalam memecahkan berbagai masalah tersebut diatas. Islam bukan
hanya mengurusi social, ibadah, dan seluk-beluk yang terkait dengannya saja,
melainkan juga ikut terlibat memberikan jalan keluar yang terbaik untuk
mengatasi berbagai masalah tersebut dengan penuh bijaksana, adil, demokratis,
manusiawi, dan seterusnya. Hal-hal yang demikian itu dapat dikemukakan sebagai
berikut :
a. Misi
Islam Dalam bidang sosial
Dalam bidang sosial
islam memperkenalkan ajaran yang bersifat egaliter atau kesetaraan dan
kesederajatan antara manusia dengan manusia lain. Satu dan lainnya sama-sama
sebagai makhluk Allah SWT. Dengan segala kelebihan dan kekurangannya
masing-masing. Orang yang memiliki kelebihan dalam bidang tertentu misalnya ia
memiliki kekurangan dalam bidang tertentu lainnya. Orang yang memiliki
kekurangan dalam bidang tertentu tapi memiliki kelebihan dalam bidang lainnya.
Selain itu, ajaran
Islam tentang aspek sosial ini menekankan adanya kesetaraan gender
antara laki-laki dan perempuan. Sebagaimana halnya kaum pria, kaum wanita dalam
Islam memiliki kesamaan kesempatan dan peluang untuk mengaktualisasikan potensi
yang ada dalam dirinya. Ajaran Islam dalam bidang sosial inilah yang dibawa
oleh Nabi Muhammad SAW. Yaitu ajaran yang bersifat, eligater, toleransi,
persaudaraan, tolong-menolong, nasehat-menasehati, saling menjaga dan
mengamankan dan seterusnya.
b. Misi
Islam sebagai pembawa rahmat dalam bidang ekonomi
Misi Islam sebagai
pembawa rahmat bagi seluruh alam dapat dilihat dari ajaran dalam bidang ekonomi
yang bersendikan azas keseimbangan dan pemerataan. Dalam ajaran Islam seseorang
diperbolehkan memiliki kekayaan tanpa batas, namun dalam jumlah tertentu dalam
hartanya itu terdapat milik orang lain yang harus dikeluarkan dalam bentuk
zakat, infak, dan sedekah. Dengan cara demikian, makin banyak harta kekayaan
yang dimiliki seseorang, semakin banyak pula sumbangan yang harus ia keluarkan.
Harta yang dikeluarkan itu dibagi kepada mereka yang kurang mampu. Dengan cara
demikian kecemburuan kesenjangan sosial yang dapat memicu terjadinya
pertentangan dapat dihindari.
Selain itu misi Islam
dalam bidang ekonomi ini dapat dilihat pula dari perintah berdagang dengan cara
yang jujur yaitu pedagang yang jauh dari kecurangan, penipuan atau tin dakan
lainnya yang merugikan konsumen, dseperti mengurangi timbangan, takaran, dan
sebagainya. Lebih lanjut ajaran Islam sangat melarang keras melakukan praktik
Riba atau membungakan uang yang menguntungkan secara berlipat ganda tanpa
memeperhitungkan kemampuan orang yang meminjamnya.
c. Misi
ajaran islam rahmatal lil alamin dalam bidang politik
Misi ajaran
islam rahmatal lil alamin dalam bidang politik terlihat dari
perintah Al-Qur’an agar seorang pemerintah bersikap adil, bijaksana terhadap
rakyat yang dipimpinnya, memperhatikan aspirasi dan kepentingan rakyat yang
dipimpinnya, mendahulukan kepentingan-kepentingan rakyat daripada kepentingan
dirinya, melindungi dan mengayomi rakyat, memberikan keamanan dan ketentraman
kepada masyarakat. Kepemimpinan dalam Islam adalah merupakan amanah yang harus
dipertanggungjawabkan dengan cara melaksanakan kegiatan yang berguna bagi
rakyat yang dipimpinnya.
d. Misi
Islam rahmatal lil alamin dalam bidang hukum
Misi rahmatal
lil alamin ajaran Islam dalam bidang hukum-hukum terlihat dari
perintah Al-Qur’an surat An-Nisa ayat 58. Ayat tersebut memerintahkan seorang
hakim agar berlaku adil dan bijaksana dalam memutuskan perkara dengan tidak
memndang perbedaan pada orang yang sedang berperkara. Penegakan supremasi hukum
sangat dianjurkan dalam ajaran Islam.
e. Misi rahmatal
lil alamin ajaran Islam dalam bidang pendidikan
Misi ajaran
Islam rahmatal lil alamin dapat pula dilihat dalam bidang
pendidikan . Hal ini terlihat dalam ajaran Islam yang memberikan kebebasan
kepada manusia untuk mendapatkan hak-haknya dalam bidang pendidikan. Islam
menganjurkan belajar sungguhpun dalam keadaan perang. Dan menuntut ilmu mulai
dari buaian hingga ke liang lahat, serta melakukannya sepanjang
hayat. Pendidikan dalam Islam adalah untuk semua. Pemerataan dalam pendidikan
adalah merupakan misi ajaran Islam.
Berdasarkan uraian
tersebut diatas, terlihat dengan jelas bahwa misi ajaran Islam adalah membawa
rahmat bagi seluruh umat manusia dengan cara menata aspek kehidupan sosial,
ekonomi, politik, hukum, pendidikan dan sebagainya. Misi ajaran Islam adalah
tegaknya nilai-niali kemanusiaan, menyelamatkan umat manusia dari kehancuran.
Ketiga, misi islam dapat pula
dilihat dari misi ajaran yang dibawa dan dipraktikkan oleh nabi Muhammd SAW. Di
dalam Al-Qur’an dinyatakan dengan tegas sebagai berikut :
Artinya : “Dan tiada
kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” (QS.
Al-Ambiya, 21:107).
Misi kerahmatan Nabi
Muhammad SAW. Bukan hanya dapat dilihat dari misi ajaran Islam yang dibawanya
sebagaimana telah disebutkan diatas melainkan juga terlihat dalam mpraktik
kehidupan nabi Muhammad yang dikenal dengan seorang yang sangat sayang kepada
umatnya dan kepada manusi pada umumnya.
Keempat, misi
Islam selanjutnya dapat pula dilihat pada kedudukannya sebagai sumber nilai dan
pandangan hidup manusia. Dalam hal ini Islam telah memainkan empat peran
sebagai berikut :
1. Sebagai factor kreatif yaitu ajaran agama
yang dapat mendorong manusia melakukan kerja produktif dan kreatif.
2.
Factor motivatif, yaitu bahwa ajaran agama dapat melandasi cita-cita dan amal
perbuatan manusia dalam aspek
kehidupannya.
3. Factor sublimatif, yakni ajaran agama yang
dapat meningkatkan dan mengkhuduskan fenomena kegiatan manusia tidak hanya hal
keagamaan saja, tetapi juga bersifat keduniaan.
4. Factor integrative, yaitu ajaran
agama yang dapat dipersatukan sikap dan pandangan manusia serta aktivitasnya
baik secara individual maupun kolektif dalam menghadapi berbagai tantangan.
Kelima, misi ajaran Islam sebagai pembawa rahmat dapat pula dilihat dari
peran yang dimainkannya dalam sejarah. bahwa Islam diabad klasik (abad 7-13 M)
atau selama lebih kurang 7 abad telah tampil sebagai pengawal sejarah umat
manusia menuju kehidupan yang tertib, aman, damai, sejahtera, maju dalam bidang
ilmu pengetahuan, kebudayaan dan peradaban.
Keenam, misi ajaran Islam
lebih lanjut dapat pula dilihat dari praktik hubungan Islam dengan penganut
agama lain sebagaimana dilakukan Nabi Muhammad SAW. Di Madinah.
BAB
III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Agama islam menurut
istilah adalah agama yang diturunkan allah kepada para rasul- rasulnya dan
disempurnakan pada Nabi Muhammad, yang berisi undang-undang dan
metode kehidupan yang mengatur dan mengarahkan begaimana manusia berhubungan
dengan allah, menusia dengan manusia, dengan manusia, dan menusia dan alam
semesta, agar kehidupan manusia terbina dan dapat meraih kesuksesan atau
kebahagiaan hidup di dunia dan ahirat.
Terdapat sejumlah
argumentasi yang dapat digunakan untuk menyatakan bahwa misi ajaran islam
sebagai pembawa rahmat bagi seluruh alam.
Pertama, untuk menunjukkan
bahwa islam sebagai pembawa rahmat dapat dilihat dari pengertian islam itu
sendiri.
Kedua, misi ajaran
islam sebagai pembawa rahmat dapat dilihat dari peran yang dimainkan Islam
menangani berbagai problematika agama, sosial, ekonomi, politik, hukum,
pendidikan, kebudayaan, dan sebagainya.
Ketiga, misi islam dapat pula
dilihat dari misi ajaran yang dibawa dan dipraktikkan oleh nabi Muhammd SAW.
Keempat, misi Islam selanjutnya dapat pula
dilihat pada kedudukannya sebagai sumber nilai dan pandangan hidup manusia.
Kelima, misi ajaran Islam
sebagai pembawa rahmat dapat pula dilihat dari peran yang dimainkannya dalam
sejarah.
Keenam, misi ajaran Islam
lebih lanjut dapat pula dilihat dari praktik hubungan Islam dengan penganut
agama lain sebagaimana dilakukan Nabi Muhammad SAW. Di Madinah.
B. SARAN
Adapun kami menyadari
bahwa makalah kami ini banyak terdapatkekurangan dikarenakan kekurangan
referensi dari pada pemakalah, oleh karna itu kami mengharapkan kritikan
atau saran yang membangun dari pada pembaca agar makalah kedepannya lebih
baik dari pada sekarang.
DAFTAR PUSTAKA
Abuddin
Nata, Metodologi Studi Islam, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2011
Harun
Nasution, Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya, Jilid
I, Jakarta: UI press, 1979
H.M.
Arifin, Menguak Misteri Ajaran Agama-Agama Besar, Jakarta: Golden
Trayon Press, 1992
Ajat
sudrajat, dkk, Din Al- islam Pendidikan Agama Islam Diperguruan
Tinggi Umum, Yogyakarta: UNY press, 2008
0 Response to "Makalah Kandungan dan Misi Kehadiran Islam"
Post a Comment